IBD
ISD Sebagai
Salah Satu MKDH ( Mata Kuliah Dasar Hukum )
SRIPO/SYAHRUL
HIDAYAT Jusuf Kalla
TERKAIT:
MAKASSAR, KOMPAS.com - Mantan Wapres Jusuf Kalla
mengatakan, budaya Provinsi Sulawesi Selatan sebaiknya dimasukkan dalam
kurikulum pendidikan pascasarjana di sejumlah perguruan tinggi di daerah
tersebut agar semangat nilai positifnya menular dan menjadi panutan.
Emosi berarti mempunyai daya tangkap yang cepat tetapi
emosi yang negatif dapat juga menyebabkan perilaku yang merusak. -- Jusuf Kalla.
Pada diskusi
terbuka dengan Gubernur Sulsel, sejumlah rektor serta unsur muspida di
Makassar, Jumat (4/6/2010), Kalla mengatakan, budaya Sulsel banyak mengandung
nilai positif.
Menurut Kalla, jika ingin budaya tersebut hidup
panjang, sebaiknya dikaji dengan dijadikan mata kuliah berjudul
"Pabbambangang Na Macca" yang bermakna sikap temperamental namun
disertai kecerdasan.
Dia mengatakan, bahan mata kuliah tersebut terdiri
atas dua sub, yakni Pengantar Budaya Sulsel serta Perilaku dan Praktik.
"Kuliah diberikan oleh tokoh yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidangnya dan mempunyai prestasi baik. Serta dapat menjadi contoh untuk
generasi muda," katanya.
Kalla menjelaskan, dalam budaya Indonesia, kultur
masyarakat Sulsel dikenal sebagai kultur yang dinamis dan banyak hal mendukung
kemajuan masyarakat nasional, karena masyarakat Sulsel sebagian besar adalah perantau.
"Di samping dinamika tersebut, masyarakat Sulsel dikenal sangat
temperamental atau cepat emosi," katanya.
"Emosi
berarti mempunyai daya tangkap yang cepat tetapi emosi yang negatif dapat juga
menyebabkan perilaku yang merusak, karena itu sering disebut 'Pabbambangang Na
Tolo' atau temperamental tapi bodoh," papar Kalla.
Untuk itu,
kata dia, sifat temperamental itu perlu diarahkan pada hal positif seperti
meningkatkan semangat maju dalam pendidikan berusaha, pemerintahan, agama, dan
aspek yang lain untuk dipahami dan ditularkan pada generasi muda.
Budaya
"siri" atau malu di Sulsel yang melekat dalam kehidupan masyarakat
sebaiknya tidak hanya dihayati sebagai mudah tersinggung tetapi seharusnya
sebagai harga diri untuk bisa berhasil. "Pemahaman budaya yang positif ini
haruslah dengan contoh-contoh dan tokoh-tokoh yang menjadi panutan dengan dasar
ilmu dan praktik budaya itu," demikian Jusuf Kalla
Sumber :
Editor :
I Made
Asdhiana
Komentar:
Saya
setuju dengan bapak Yusuf kalla dengan adanya
mata kuliah tambahan yang bertujuan untuk membangun citra anak bangsa
dengan menjungjung tinggi nilai kebudayaan yang sudah melekat di dalam
lingkungan atau didalam diri masyarakat. Dengan program yang ditawarkan di
berbagai universitas dapat membuat mahasiswa lebih mengerti, dan memahami.
Benar sebagian besar penduduk sulsel banyak yang merantau dan program semacam
ini memang harus di jalankan.
Agar
semua yang pernah kita lihat emosi emosi yang tak terbendung bisa teratasi
dengan adanya program ini. Sifat temperamental menurut saya sangat merugikan
dan dengan adanya cara menceggah atau mengurangi sifat itu ya dengan beribadah
semangat maju dalam pendidikan usaha,
semua itu pasti akan teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar