Kamis, 28 Maret 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

IBD
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar
Revitalisasi stagnan
UNESCO Khawatir Kota Tua Hancur dan Hilang
   JAKARTA,  KOMPAS – revilitasi kawasan kota tua Jakarta selama ini Cuma jalan ditempat bahkan dalam 10 tahun terakhir belum banyak perubahan yang  berarti dalam revitalisasi kawasan kota tua.
   Dalam pertemuan dengan wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, selasa (19/3), di Balaikota, Jakarta, perwakilan Organisasi Pendidikan, Ilmu pengetahuan, dan kebudayaan perserikatan bangsa-bangsa ( UNESCO) menyampaikan kekhawatirannya, kawasan bersejarah itu perlahan bakalan hilang jika tidak segera diambil tindakan. Sejak 1970, UNESCO berniat membantu revitalisasi kota tua. Jadi sekarang UNESCO mendesak kita untuk melakukan (revitalisasi),” kata Basuki.
   Kepala unit kebudayaan UNESCO Jakarta Masanori Nagaoka, menyampaikan kepada Basuki, dengan kondisi sekitar kota tua sekarang, banguanan-bangunan tua dapat berubah bentuk, hilang, bahkan hancur. Pengalaman serupa pernah dialami Nagaoka di Jepang. Properti dikota tua Jepang dimiliki oleh macam-macam pihak sehingga menyulitkkan upaya revitalisai. Hal itu sama dengan yang terjadi dikota tua Jakarta. Bangunan-bangunan tua dimiliki oleh perseorangan, swasta, dan badan usaha milik Negara, serta pemerintahan daerah.
    Basuki mengatakan, pemerintahan Provinsi DKI telah mengirim surat kepada presiden untuk meminta agar gedung-gedung tua yang dikelola BUMN diserahkan kepada Pemprov DKI. TIDAK KONSISTEN . kepala biro kepala daerah dan kerja sama luar Negeri (KDH/KLN) DKI Heru B Hartono mengatakan, banyaknya pihak yang memiliki bangunan tua itu sering kali menyulitkan proses revitalisasi, karena sulit menyatukan pemahaman atas nilai sejarah dan budaya kota tua. “ sekitar 10-15 tahun lalu, Pemprov DKI punya konsep (revitalisai), tetapi tidak semua pihak konsisten sehingga hasilnya seperti sekarang,” ujarnya.
     Kawasan kota tua di Jakarta Timur dan Jakarta Barat dikenal kumuh, kotor, dan semerawut. Bangunan-bangunan tua tidak terawatt dan nyaris roboh. Pedagang kaki lima berjejal di setiap sudut Taman Fatahillah, dan hampir tidak menyisakan ruang bagi pengunjung untuk menikmati tempat itu. Sampah berserakan di pelantaran membuat pengunjung tak nyaman.
   Padahal, kota tua menyimpan warisan budaya yang besar nilainya. Heru mencontohkan, bentuk bangunan stasiun Tanjung Priok hanya ada dua di dunia, di Eropa dan Di kota tua. UNESCO akan menawarkan konsep revitalisasi salah satu bangunan di kota tua untuk dijadikan contoh bangi bangunan-bangunan lainnya. Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Apabila disetujui, revitalisasi bangunan akan segera dilakukan.
    Staf ahli Biro KDH/KLN dari Jerman, Anita Boye, mengatakan, perlu dilakukan sesuatu terhadap kota tua. “Berdasarkan pengalaman saya sendiri komunitas dunia pun setuju kota tua adalah tempat yang indah. Bukan UNESCO saja, melainkan juga masyarakat harus bertindak supaya kota tua dapat menjadi warisan dunia, dapat dikunjungi banyak turis. Warga pun bisa mendapatkan keuntungan dari tempat itu,” ujar Boye.
     Heru menambahkan, perlu konsistensi semua pihak yang terlibat dalam revitalisasi kota tua. Semua pihak yang berkepentingan juga harus memiliki pemahaman yang sama tentang rencana induk penantaan kota tua. “Bangunan yang tidak boleh diubah bentuknya, jangan diubah. Pemprov DKI akan berikan bantuan atau insentif bagi pemilik gedung, misalnya bantuan  pengecetan,” kata Heru
    Unit pengelola kota tua juga harus diisi oleh orang-orang yang benar-benar peduli terhadap pemeliharaan kota tua. “UPT (Unit Pelaksana Teknis) kota tua harusnya diisi orang-orang yang suka dengan kota tua,kan? Kalau mereka tidak suka kota tua gawat. Bisa-bisa mereka menjadikan kota tua tempat Jakarta Fair yang baru. Pedagang menggelar dagangan dimana-mana,”kata Basuki sambil tertawa. (FRO)

Sumber : Koran Kompas edisi Rabu, 20 Maret 2013



Komentar :
      Saya setuju dengan diadakannya revitalisasi untuk dikawasan Kota Tua yang berada di Jakarta. Dengan adanya program tersebut akan banyak membawa dampak positif untuk kota tua kedepannya. Program yang ditawarkan menurut saya mengiurkan dengan adanya revitalisasi keadaan kota tua sekarang ini yang jauh dari kata nyaman dapat terlihat lebih indah dan dapat membuat turis turis mancanegara tergiur untuk melihat keindahan kota tua yang berada di Jakarta.
    Dengan banyak turis-turis mancanegara yang datang semakin besar peluang usaha yang di tawarkan, berdagang dengan disediakan fasilitas yang lebih nyaman dan tidak mengangu aktivitas para wisataawan yang datang ke kota tua. Ini lah satu lagi Warisan Dunia yang Indonesia miliki dan saat inilah kita mulai untuk mengahargai, merawat, dan menjaga keindahan budaya yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar