IBD
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar
Revitalisasi stagnan
UNESCO Khawatir Kota Tua Hancur dan Hilang
JAKARTA, KOMPAS – revilitasi
kawasan kota tua Jakarta selama ini Cuma jalan ditempat bahkan dalam 10 tahun
terakhir belum banyak perubahan yang
berarti dalam revitalisasi kawasan kota tua.
Dalam pertemuan dengan wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama, selasa (19/3), di Balaikota, Jakarta, perwakilan Organisasi
Pendidikan, Ilmu pengetahuan, dan kebudayaan perserikatan bangsa-bangsa (
UNESCO) menyampaikan kekhawatirannya, kawasan bersejarah itu perlahan bakalan
hilang jika tidak segera diambil tindakan. Sejak 1970, UNESCO berniat membantu
revitalisasi kota tua. Jadi sekarang UNESCO mendesak kita untuk melakukan
(revitalisasi),” kata Basuki.
Kepala
unit kebudayaan UNESCO Jakarta Masanori Nagaoka, menyampaikan kepada Basuki,
dengan kondisi sekitar kota tua sekarang, banguanan-bangunan tua dapat berubah
bentuk, hilang, bahkan hancur. Pengalaman serupa pernah dialami Nagaoka di
Jepang. Properti dikota tua Jepang dimiliki oleh macam-macam pihak sehingga
menyulitkkan upaya revitalisai. Hal itu sama dengan yang terjadi dikota tua
Jakarta. Bangunan-bangunan tua dimiliki oleh perseorangan, swasta, dan badan
usaha milik Negara, serta pemerintahan daerah.
Basuki mengatakan, pemerintahan Provinsi DKI telah mengirim surat kepada
presiden untuk meminta agar gedung-gedung tua yang dikelola BUMN diserahkan
kepada Pemprov DKI. TIDAK KONSISTEN . kepala biro kepala daerah dan kerja sama
luar Negeri (KDH/KLN) DKI Heru B Hartono mengatakan, banyaknya pihak yang
memiliki bangunan tua itu sering kali menyulitkan proses revitalisasi, karena
sulit menyatukan pemahaman atas nilai sejarah dan budaya kota tua. “ sekitar
10-15 tahun lalu, Pemprov DKI punya konsep (revitalisai), tetapi tidak semua
pihak konsisten sehingga hasilnya seperti sekarang,” ujarnya.
Kawasan
kota tua di Jakarta Timur dan Jakarta Barat dikenal kumuh, kotor, dan
semerawut. Bangunan-bangunan tua tidak terawatt dan nyaris roboh. Pedagang kaki
lima berjejal di setiap sudut Taman Fatahillah, dan hampir tidak menyisakan
ruang bagi pengunjung untuk menikmati tempat itu. Sampah berserakan di
pelantaran membuat pengunjung tak nyaman.
Padahal, kota tua menyimpan warisan budaya yang besar nilainya. Heru
mencontohkan, bentuk bangunan stasiun Tanjung Priok hanya ada dua di dunia, di
Eropa dan Di kota tua. UNESCO akan menawarkan konsep revitalisasi salah satu
bangunan di kota tua untuk dijadikan contoh bangi bangunan-bangunan lainnya.
Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Apabila
disetujui, revitalisasi bangunan akan segera dilakukan.
Staf ahli Biro KDH/KLN dari Jerman, Anita
Boye, mengatakan, perlu dilakukan sesuatu terhadap kota tua. “Berdasarkan
pengalaman saya sendiri komunitas dunia pun setuju kota tua adalah tempat yang
indah. Bukan UNESCO saja, melainkan juga masyarakat harus bertindak supaya kota
tua dapat menjadi warisan dunia, dapat dikunjungi banyak turis. Warga pun bisa
mendapatkan keuntungan dari tempat itu,” ujar Boye.
Heru menambahkan, perlu konsistensi semua
pihak yang terlibat dalam revitalisasi kota tua. Semua pihak yang
berkepentingan juga harus memiliki pemahaman yang sama tentang rencana induk
penantaan kota tua. “Bangunan yang tidak boleh diubah bentuknya, jangan diubah.
Pemprov DKI akan berikan bantuan atau insentif bagi pemilik gedung, misalnya
bantuan pengecetan,” kata Heru
Unit pengelola kota tua juga harus diisi oleh orang-orang yang
benar-benar peduli terhadap pemeliharaan kota tua. “UPT (Unit Pelaksana Teknis)
kota tua harusnya diisi orang-orang yang suka dengan kota tua,kan? Kalau mereka
tidak suka kota tua gawat. Bisa-bisa mereka menjadikan kota tua tempat Jakarta
Fair yang baru. Pedagang menggelar dagangan dimana-mana,”kata Basuki sambil
tertawa. (FRO)
Sumber : Koran Kompas edisi Rabu, 20 Maret
2013
Komentar :
Saya setuju dengan diadakannya revitalisasi untuk dikawasan Kota Tua
yang berada di Jakarta. Dengan adanya program tersebut akan banyak membawa
dampak positif untuk kota tua kedepannya. Program yang ditawarkan menurut saya
mengiurkan dengan adanya revitalisasi keadaan kota tua sekarang ini yang jauh
dari kata nyaman dapat terlihat lebih indah dan dapat membuat turis turis
mancanegara tergiur untuk melihat keindahan kota tua yang berada di Jakarta.
Dengan banyak turis-turis mancanegara yang datang semakin besar peluang
usaha yang di tawarkan, berdagang dengan disediakan fasilitas yang lebih nyaman
dan tidak mengangu aktivitas para wisataawan yang datang ke kota tua. Ini lah
satu lagi Warisan Dunia yang Indonesia miliki dan saat inilah kita mulai untuk
mengahargai, merawat, dan menjaga keindahan budaya yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar