Jumat, 14 Desember 2012

Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaaan


Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaaan
     

      Kita pasti pernah mendengar tentang masyarakat perkotaan dan pedesaan  , dan mereka memiliki karakter kepribadian beda-beda . contohnya  yang saya lihat dalam masyarakat kota seperti Jakarta yang akan melakukan sosialisi apabila ada suatu hal yang dibutuhkan seperti mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya tentunya dengan begitu kita akan jarang menemui tempat-tempat umum ramai oleh masyarakat seperti contoh dalam masjid atau mushola. Kalau kita lihat dalam masjid atau mushola yang ada dikota Jakarta yang ada adalah orang-orang tertentu saja dan berkepentingan seperti DKM atau pengurus masjidnya sedangkan masyarakatnya lebih sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang urusan agama sudah tidak menjadi prioritas lagi. Tak jarang di kota seperti Jakarta orang yang berniat baik menjadi sasaran dan jadi terlihat bersalah contoh seperti teman bapak saya yang membantu korban kecelakan tabrak lari yang terluka parah dan dibawa kermuah sakit dengan menggunakan bajai , dan dirumah sakit korban langsung di tangani dokter tapi tidak sampai situ keluarga korban datang dan menuduh bahwa yang menabrak korban adalah dia halhasil sebut saja pak andri harus bertanggung jawab dan membiayai rumah sakit korban dan masih harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Itulah perkotaan terkadang niat baik bisa jadi buruk karna setiap orang yang kita jumpai berbeda-beda.
      Sedangkan masyarakat pedesaan Berbeda dengan kehidupan masyarakat kota, masyarakat desa memiliki kultur sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat Desa sangat aktif bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga apabila terjadi suatu masalah dalam lingkungan dengan cepat seluruh masyarakat akan mengetahui hal tersebut, hal ini juga terkadang berlaku pada masalah seseorang masyarakat. Tempat-tempat umum ramai dengan penduduknya seperti masjid, mushola atau balai warga. Masyarakat pedesaan pun sangat memegang erat norma-norma keagamaan sehingga apabila ada sesuatu hal yang tidak sesuatu norma maka masyarakat akan dengan agresif menghadapinya, contoh kasusnya adalah hamil diluar nikah. Dalam kasus biasanya masyarakat desa akan mengusirnya dari tempat tinggalny dan ada lagi contoh yang saya pernah lihat di daerah kabupaten bogor memiliki desa terpencil tetapi kerukunan warganya sangatlah erat seperti gotong-royong  dalam membangu jembatan , jalan yang akan dilalui sampai pembangunan rumah pemukiman.


http://adcadesign.wordpress.com/2010/12/21/kehidupan-kota-dan-kehidupan-desa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar