Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaaan
Kita pasti pernah mendengar tentang
masyarakat perkotaan dan pedesaan , dan
mereka memiliki karakter kepribadian beda-beda . contohnya yang saya lihat dalam masyarakat kota seperti
Jakarta yang akan melakukan sosialisi apabila ada suatu hal yang dibutuhkan
seperti mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya tentunya dengan begitu
kita akan jarang menemui tempat-tempat umum ramai oleh masyarakat seperti
contoh dalam masjid atau mushola. Kalau kita lihat dalam masjid atau mushola
yang ada dikota Jakarta yang ada adalah orang-orang tertentu saja dan
berkepentingan seperti DKM atau pengurus masjidnya sedangkan masyarakatnya
lebih sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang urusan agama sudah
tidak menjadi prioritas lagi. Tak jarang di kota seperti Jakarta orang yang
berniat baik menjadi sasaran dan jadi terlihat bersalah contoh seperti teman
bapak saya yang membantu korban kecelakan tabrak lari yang terluka parah dan
dibawa kermuah sakit dengan menggunakan bajai , dan dirumah sakit korban
langsung di tangani dokter tapi tidak sampai situ keluarga korban datang dan
menuduh bahwa yang menabrak korban adalah dia halhasil sebut saja pak andri
harus bertanggung jawab dan membiayai rumah sakit korban dan masih harus
berurusan dengan pihak yang berwajib. Itulah perkotaan terkadang niat baik bisa
jadi buruk karna setiap orang yang kita jumpai berbeda-beda.
Sedangkan masyarakat pedesaan Berbeda dengan kehidupan masyarakat kota,
masyarakat desa memiliki kultur sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Masyarakat Desa sangat aktif bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga
apabila terjadi suatu masalah dalam lingkungan dengan cepat seluruh masyarakat
akan mengetahui hal tersebut, hal ini juga terkadang berlaku pada masalah
seseorang masyarakat. Tempat-tempat umum ramai dengan penduduknya seperti
masjid, mushola atau balai warga. Masyarakat pedesaan pun sangat memegang erat
norma-norma keagamaan sehingga apabila ada sesuatu hal yang tidak sesuatu norma
maka masyarakat akan dengan agresif menghadapinya, contoh kasusnya adalah hamil
diluar nikah. Dalam kasus biasanya masyarakat desa akan mengusirnya dari tempat
tinggalny dan ada lagi contoh yang saya pernah lihat di daerah kabupaten bogor
memiliki desa terpencil tetapi kerukunan warganya sangatlah erat seperti
gotong-royong dalam membangu jembatan ,
jalan yang akan dilalui sampai pembangunan rumah pemukiman.
http://adcadesign.wordpress.com/2010/12/21/kehidupan-kota-dan-kehidupan-desa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar